Cara Baca Dha'fan di QS Ar-Rum ayat 54 Lengkap
Salah satu dari bacaan Gharib dalam ilmu Tajwid menurut bacaan Imam Hafsh adalah kata dha'f (ضعف) yang terdapat dalam QS Ar-Rum ayat 54. Cara membacanya berbeda dengan kata lainnya dalam al-Qur'an. Artikel ini akan membahas bagaimana cara membaca dha'fan beserta hikmah yang terkandung di dalamnya.
Cara Membaca Kata Dha'fan
Secara bahasa, dha'fan yang terambil dari kata dha'f bermakna lemah. Kata yang berbentuk dha'f dalam al-Qur'an disebutkan sebanyak 4 kali yaitu sekali ditemukan dalam QS al-Anfal ayat 66 dan tiga sisanya berada dalam QS Ar-Rum ayat 54.
Berikut ini QS Ar-Rum ayat 54 beserta terjemahannya. Perhatikan tiga kata dha'f di dalamnya dengan beragam i'rab. Bentuk pertama ber-i'rab jer (kasrah). Bentuk kedua juga sama ber-i'rab jer. Sedangkan bentuk ketiga beri'rab nashab (fathah).
Artinya : Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa. (QS Ar-Rum ayat 54)
Dari ayat di atas, muncul beragam penyebutan. Ada yang menyebut cara membaca kata dha'f. Ada juga yang mengatakan cara membaca kata dha'fan. Ada pula yang lengkap tapi dibalik, yaitu menuturkan cara membaca kata dha'fan dha'fin (dha'fin dha'fan).
Cara membaca kata dha'f dalam QS Ar-Rum ayat 54 berbeda dengan ayat lainnya. Dalam bacaan Imam Hafsh disebutkan bahwa huruf dhad (ض) dalam kata dha'f (ضعف) memiliki dua cara membaca yaitu dhad-nya bisa dibaca dengan harakat fathah atau dhammah.
Dengan catatan, ketiga kata dha'f harus sama harakatnya. Jika memilih harakat fathah, maka semuanya harus dibaca fathah. Sebaliknya, jika dhammah maka ketiganya harus dibaca dhammah. Tidak boleh mencampurkan keduanya.
Hikmah di balik Kata Dha'fan
Mengapa terdapat opsi membaca harakat huruf dhad (ض) dalam kata dha'f (ضعف) yang terdapat dalam QS Ar-Rum ayat 54? Apakah para Imam Qiraat yang lain (selain Imam Hafsh dari Ashim) juga membaca demikian?
Dalam kitab at-Tahrir wa at-Tanwir karya Ibn Asyur dijelaskan bahwa para Imam Qiraat terbagi menjadi dua saat membaca huruf dhad dalam ayat ini. Imam Ashim dan Imam Hamzah membaca huruf dhad dengan harakat fathah. Sedangkan al-Baqun atau Imam lainnya membaca dengan harakat dhammah.
Terkait harakat, dalam kitab Lisan al-Arab karya Ibn Mandzur disebutkan bahwa kata dhu'f (ضعف) dengan harakat dhammah berarti lemah dalam hal jasad atau fisik. Sedangkan kata dha'f dengan harakat fathah berarti lemah secara akal atau pikun.
Mohon untuk bertalaqqi kepada guru al-Qur'an terdekat. Wallahu a'lam..