Kaidah Ibdal Ta Ta'nis dengan Ha di Rasm Usmani
Dalam rasm usmani, terdapat kaidah yang mengganti sebuah huruf ke huruf lainnya yang disebut Badal atau Ibdal. Salah satunya adalah kaidah Badal Ha Ta'nis bi at-Ta (بدل هاء التأنيث بالتاء). Kaidah ini mengganti huruf Ha Ta'nis menjadi huruf Ta. Kapan pergantian ini dilakukan dalam Rasm Usmani?
Dalam kitab "al-Muyassar fi Ilm Rasm al-Mushaf wa Dhabthuhu" dijelaskan bahwa terdapat beberapa kata dan kondisi yang membuat huruf Ha Ta'nis diganti dalam Rasm Usmani. Ha Ta'nis yang berbentuk (ة) diganti dengan huruf Ta (ت).
Total ada 7 (tujuh) kata yang asalnya dalam Rasm Imla'i diakhiri dengan Ha Ta'nis atau Ta Marbuthah, kemudian diganti dengan Ta Mabsuthah. Di antaranya kata rahmat, nikmat, imra'at, sunnat, la'nat, ma'shiyat, dan kalimat.
Pertama, kata rahmat termaktub dalam al-Quran sebanyak 79 kali. Pada dasarnya, penulisan rahmat adalah menggunakan ha ta'nis atau ta marbuthah (رحمة), tetapi di beberapa tempat terdapat pengecualian kaidah Rasm Usmani sehingga diubah menjadi ta mabsuthah (رحمت).
Tempat-tempat tersebut adalah QS Al-Baqarah ayat 219, QS Al-A'raf ayat 56, QS Hud ayat 73, QS Maryam ayat 2, QS Ar-Rum ayat 50, dan dua kata di QS Az-Zukhruf ayat 32. Salah satu contohnya adalah QS Az-Zukhruf ayat 32
أَهُمْ يَقْسِمُونَ رَحْمَتَ رَبِّكَ ۚ نَحْنُ قَسَمْنَا بَيْنَهُم مَّعِيشَتَهُمْ فِى ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا ۚ وَرَفَعْنَا بَعْضَهُمْ فَوْقَ بَعْضٍ دَرَجَٰتٍ لِّيَتَّخِذَ بَعْضُهُم بَعْضًا سُخْرِيًّا ۗ وَرَحْمَتُ رَبِّكَ خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَعُونَ
Kedua, kata nikmat termaktub dalam al-Quran sebanyak 34 kali. Pada dasarnya, penulisan nikmat adalah menggunakan ha ta'nis atau ta marbuthah (نعمة), tetapi di beberapa tempat terdapat pengecualian kaidah Rasm Usmani sehingga diubah menjadi ta mabsuthah (نعمت).
Tempat-tempat tersebut adalah QS Al-Baqarah ayat 231, QS Ali Imran ayat 103, QS Al-Maidah ayat 11, QS Ibrahim ayat 28 dan 34, QS An-Nahl ayat 72, 83, dan 114, QS Luqman ayat 31, QS Fathir ayat 3, dan QS At-Thur ayat 29. Salah satu contohnya adalah QS Ali Imran ayat 103
وَٱعْتَصِمُوا۟ بِحَبْلِ ٱللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا۟ ۚ وَٱذْكُرُوا۟ نِعْمَتَ ٱللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنتُمْ أَعْدَآءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُم بِنِعْمَتِهِۦٓ إِخْوَٰنًا وَكُنتُمْ عَلَىٰ شَفَا حُفْرَةٍ مِّنَ ٱلنَّارِ فَأَنقَذَكُم مِّنْهَا ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ ٱللَّهُ لَكُمْ ءَايَٰتِهِۦ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ
Ketiga, kata imraat termaktub dalam al-Quran sebanyak 11 kali. Pada dasarnya, penulisan imraat adalah menggunakan ha ta'nis atau ta marbuthah (امراة), tetapi di beberapa tempat terdapat pengecualian kaidah Rasm Usmani sehingga diubah menjadi ta mabsuthah (امرات).
Tempat-tempat tersebut adalah QS Ali Imran ayat 35, QS Yusuf ayat 30 dan 51, QS Al-Qashash ayat 9, dan QS at-Tahrim terdapat tiga kata yang berada di ayat 10 dan 11. Salah satu contohnya adalah at-Tahrim ayat 10
ضَرَبَ ٱللَّهُ مَثَلًا لِّلَّذِينَ كَفَرُوا۟ ٱمْرَأَتَ نُوحٍ وَٱمْرَأَتَ لُوطٍ ۖ كَانَتَا تَحْتَ عَبْدَيْنِ مِنْ عِبَادِنَا صَٰلِحَيْنِ فَخَانَتَاهُمَا فَلَمْ يُغْنِيَا عَنْهُمَا مِنَ ٱللَّهِ شَيْـًٔا وَقِيلَ ٱدْخُلَا ٱلنَّارَ مَعَ ٱلدَّٰخِلِينَ
Keempat, kata sunnat termaktub dalam al-Quran sebanyak 13 kali. Pada dasarnya, penulisan sunnat adalah menggunakan ha ta'nis atau ta marbuthah (سنة), tetapi di beberapa tempat terdapat pengecualian kaidah Rasm Usmani sehingga diubah menjadi ta mabsuthah (سنت).
Tempat-tempat tersebut berjumlah 3 tempat dengan total kata ada 5 dengan perincian adalah QS Al-Anfal ayat 38, QS Ghafir ayat 35, dan tiga kata di QS Fathir ayat 43. Salah satu contohnya adalah QS Fathir ayat 43
ٱسْتِكْبَارًا فِى ٱلْأَرْضِ وَمَكْرَ ٱلسَّيِّئِ ۚ وَلَا يَحِيقُ ٱلْمَكْرُ ٱلسَّيِّئُ إِلَّا بِأَهْلِهِۦ ۚ فَهَلْ يَنظُرُونَ إِلَّا سُنَّتَ ٱلْأَوَّلِينَ ۚ فَلَن تَجِدَ لِسُنَّتِ ٱللَّهِ تَبْدِيلًا ۖ وَلَن تَجِدَ لِسُنَّتِ ٱللَّهِ تَحْوِيلًا
Kelima, kata la'nat termaktub dalam al-Quran sebanyak 13 kali. Pada dasarnya, penulisan la'nat adalah menggunakan ha ta'nis atau ta marbuthah (لعنة), tetapi di beberapa tempat terdapat pengecualian kaidah Rasm Usmani sehingga diubah menjadi ta mabsuthah (لعنت).
Tempat-tempat yang mengalami pengubahan huruf dari ta marbuthah menjadi ta mabsuthah hanya terdapat pada dua tempat yaitu QS Ali Imran ayat 61 dan QS An-Nur ayat 7. Salah satu contohnya adalah QS An-Nur ayat 7
وَٱلْخَٰمِسَةُ أَنَّ لَعْنَتَ ٱللَّهِ عَلَيْهِ إِن كَانَ مِنَ ٱلْكَٰذِبِينَ
Keenam, kata ma'shiyat termaktub dalam al-Quran sebanyak 2 kali. Pada dasarnya, penulisan ma'shiyat adalah menggunakan ha ta'nis atau ta marbuthah (معصية), tetapi di dalam al-Quran terdapat pengecualian kaidah Rasm Usmani sehingga diubah menjadi ta mabsuthah (معصيت).
Kata ma'shiyat hanya terdapat dua kali dan keduanya ditulis dengan menggunakan kaidah Rasm Usmani dan terdapat dalam QS Al-Mujadalah ayat 8 dan 9. Salah satu contohnya adalah QS Al-Mujadalah ayat 9
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِذَا تَنَٰجَيْتُمْ فَلَا تَتَنَٰجَوْا۟ بِٱلْإِثْمِ وَٱلْعُدْوَٰنِ وَمَعْصِيَتِ ٱلرَّسُولِ وَتَنَٰجَوْا۟ بِٱلْبِرِّ وَٱلتَّقْوَىٰ ۖ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ٱلَّذِىٓ إِلَيْهِ تُحْشَرُونَ
Ketujuh, kata kalimat termaktub dalam al-Quran sebanyak 26 kali. Pada dasarnya, penulisan kalimat adalah menggunakan ha ta'nis atau ta marbuthah (كلمة), tetapi di beberapa tempat terdapat pengecualian kaidah Rasm Usmani sehingga diubah menjadi ta mabsuthah (كلمت).
Tempat-tempat yang mengalami perubahan huruf Ha Ta'nis menjadi huruf Ta dalam kata kalimat adalah QS al-A'raf ayat 137, QS Yunus ayat 33 dan 96, dan QS Ghafir ayat 6. Salah satu contohnya adalah QS Yunus ayat 33
كَذَٰلِكَ حَقَّتْ كَلِمَتُ رَبِّكَ عَلَى ٱلَّذِينَ فَسَقُوٓا۟ أَنَّهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ
Demikian artikel berjudul "Kaidah Ibdal Ta Ta'nis dengan Ha di Rasm Usmani". Untuk melihat keseluruhan daftar tema, Anda bisa KLIK DI SINI. Anda juga bisa mengusulkan judul artikel atau pertanyaan dengan menulis di kolom komentar. Terima kasih.