29 Agustus 2019

Perbedaan Tanda Baca Mushaf Indonesia dan Madinah dalam Tajwid 2

Perbedaan Tanda Baca Mushaf Indonesia dan Madinah dalam Tajwid 2 -

Setelah sebelumnya menguraikan perbedaan tanda baca (dhabt) antara Mushaf Standar Indonesia dan Mushaf Standar Madinah dalam kelompok Tajwid 1, berikut ini adalah perbedaan keduanya dalam materi-materi kelompok Tajwid 2.

Materi-materi Tajwid 2 meliputi bab hukum Idgham dan bab hukum Mad. Bab hukum Idgham terbagi menjadi 3 hukum bacaan yakni Idgham Mutamatsilain, Idgham Mutajanisain, dan Idgham Mutaqaribain.

Sedangkan untuk bab hukum Mad sendiri memiliki cabang hukum bacaan Mad bermacam-macam yang totalnya berjumlah sekitar 14 hukum bacaan Mad. Untuk lebih jelas dan lengkap mengenai daftar materi-materi tajwid, silahkan klik di sini.

Diantara sekian banyak materi dalam Tajwid 2, penulis hanya memaparkan beberapa hukum bacaan yang memiliki perbedaan tanda baca dalam Mushaf Standar Indonesia maupun Mushaf Standar Madinah. Bila tidak berbeda, maka tidak dicantumkan.

1. Hukum Idgham

Sebagaimana tanda baca untuk huruf yang tidak dibaca jelas, Mushaf Standar Indonesia dan Mushaf Standar Madinah berbeda. Dalam Mushaf Standar Madinah, huruf yang di-Idgham-kan tidak diberi tanda sukun tetapi dikosongkan.

Berbeda dengan Mushaf Standar Indonesia yang tetap memberikan tanda sukun pada huruf yang di-Idgham-kan. Idgham di sini berlaku baik Idgham Mutamatsilain, Idgham Mutajanisain, dan Idgham Mutaqaribain.

Berikut ini perbedaan tanda baca huruf yang di-Idgham-kan dalam kedua mushaf. Silahkan dicek untuk Idgham Mutamatsilain dalam QS Al-Baqarah ayat 16, Idgham Mutajanisain dalam QS Hud ayat 42, dan Idgham Mutaqaribain dalam QS al-Mursalat ayat 20.

tanda baca idgham
Begitu pula untuk jenis Idgham Naqish, Mushaf Standar Indonesia tetap memberikan tanda tasydid pada huruf berikut nya. Sedangkan Mushaf Standar Madinah tidak memberikan tanda tasydid untuk Idgham yang naqish.

Berikut salah satu contoh Idgham Mutajanisain yang Naqish dalam QS Al-Maidah ayat 28:

tanda baca idgham mutajanisain

2. Mad Thabi'i

Dalam hukum bacaan Mad Thabi'i, Mushaf Standar Indonesia dan Mushaf Standar Madinah berbeda dalam memberikan tanda untuk huruf Mad nya. Huruf Mad (Thabi'i) ada 3 yaitu alif (sebelumnya fathah), wawu (sebelumnya dhammah), dan ya (sebelumnya kasrah).

Untuk huruf Mad berupa alif, keduanya sepakat tidak memberikan tanda. Sedangkan untuk huruf Mad berupa wawu dan ya` yang berbeda. Mushaf Standar Indonesia memberikan tanda sukun, sedangkan Mushaf Madinah mengkosongkan tanda huruf Mad. Berikut contohnya :

tanda baca mad thabi'i

3. Mad Wajib Muttashil dan Mad Jaiz Munfashil

Apabila Mad bertemu huruf hamzah maka bisa dibaca Mad Wajib Muttashil atau Mad Jaiz Munfashil, tergantung dalam satu kata atau lain kata. Jika dalam satu kata maka Mad Wajib Muttashil. Jika lain kata, maka Mad Jaiz Munfashil.

Tanda baca untuk Mad Wajib Muttashil dalam kedua mushaf berbeda. Mushaf Standar Madinah menggunakan tanda layar biasa, sedangkan Mushaf Standar Indonesia menggunakan tanda layar yang runcing. Perhatikan contoh baris pertama pada gambar di bawah ini:

tanda baca mad wajib jaiz
Sedangkan untuk tanda baca Mad Jaiz Munfashil, kedua mushaf sama-sama menggunakan tanda layar biasa. Yang berbeda adalah tanda baca huruf sesudahnya yaitu huruf hamzah. Mushaf Indonesia menggunakan tanda alif, sedangkan Mushaf Madinah menggunakan tanda hamzah di atas alif. Perhatikan contoh baris kedua pada gambar di atas.

Untuk masalah tanda baca hamzah memang kedua Mushaf memiliki ciri khas sendiri. Alif dalam Mushaf Indonesia bisa menjadi alif (tanpa harakat) dan bisa menjadi hamzah (diberi harakat). Sedangkan Mushaf Madinah, alif adalah alif. Namun jika di atas alif diberi tanda baca hamzah, maka menjadi hamzah.

4. Mad Shilah

Mad Shilah merupakan ha dhamir (mudzakkar ghaib) yang dibaca panjang. Mad Shilah terbagi menjadi 2 macam yaitu Mad Shilah Qashirah dan Mad Shilah Thawilah. Tanda baca panjang mad Shilah dalam kedua mushaf berbeda.

Mushaf Standar Madinah, untuk Mad Shilah Qashirah yang berharakat dhammah menggunakan tambahan wawu kecil Sedangkan untuk Mad Shilah Qashirah yang berharakat kasrah menggunakan tambahan ya' ma'qushah kecil.

Berbeda dengan mushaf Standar Indonesia, untuk Mad Shilah Qashirah yang berharakat dhammah diganti dengan dhammah terbalik. Sedangkan untuk Mad Shilah Qashirah yang berharakat kasrah diganti dengan alif kecil yang terletak di bawah huruf.

Lalu bagaimana dengan Mad Shilah Thawilah? Kedua mushaf, baik Mushaf Standar Indonesia dan Mushaf Standar Madinah, sama-sama dalam penggunaan tanda baca layar. Perhatikan contoh masing-masing di bawah ini:

tanda baca mad shilah

5. Mad Badal

Untuk Mad Badal, sebagaimana perbedaan dalam penggunaan tanda baca hamzah, juga terdapat perbedaan dalam penulisan tanda baca nya. Mad Badal secara singkat adalah hamzah yang dibaca panjang. Sedangkan penulisan hamzah sendiri berbeda standar antar kedua mushaf.

Mushaf Indonesia menggunakan alif berharakat baik dhammah atau kasrah untuk Mad Badal. Sedangkan untuk yang berharakat fathah menggunakan alif kecil di atas alif.

Berbeda dengan mushaf Madinah yang memberikan tanda hamzah di setiap alif, baik yang berharakat dhammah atau kasrah. Sedangkan untuk yang berharakat fathah, menggunakan tanda baca hamzah baru diikuti dengan alif Mad. Perhatikan gambar di bawah ini:

tanda baca mad badal

6. Mad Farqi

Selanjutnya untuk tanda baca hukum bacaan Mad Farqi juga berbeda. Hukum bacaan Mad Farqi terdapat hanya di 3 kata dalam al-Quran. Dalam penggunaan tanda layar, Mushaf Madinah menggunakan layar biasa. Sedangkan mushaf Indonesia menggunakan layar runcing.

Untuk penempatan tanda layar, Mushaf Madinah meletakkan nya di atas huruf alif. Sedangkan mushaf Indonesia ditempatkan di atas hamzah yang juga diberi tanda alif kecil. Lebih jelasnya, perhatikan gambar di bawah ini:

tanda baca mad farqi
Selain berbeda dalam tanda baca Mad Farqi. Metode penulisan tanda baca Mad Farqi ini juga sama digunakan dalam tanda baca hukum Mad Lazim Kalimi Mukhaffaf.

7. Mad Lazim Kalimi

Hukum bacaan Mad Lazim Kalimi memiliki 2 jenis yaitu Mukhaffaf dan Mutsaqqal. Mushaf Standar Indonesia masih konsisten menggunakan tanda baca layar runcing, sedangkan Mushaf Standar Madinah masih sama dalam penggunaan layar di semua hukum nya.

Berikut ini contoh-contoh perbedaan dalam Mushaf Standar Indonesia dan Mushaf Standar Madinah. Baris pertama merupakan contoh hukum bacaan Mad Lazim Kalimi Mukhaffaf, sedangkan baris kedua merupakan hukum bacaan Mad Lazim Kalimi Mutsaqqal.

tanda baca mad lazim kalimi

8. Mad Lazim Harfi

Terakhir adalah perbedaan dalam penulisan tanda baca untuk hukum bacaan Mad Lazim Harfi. Mad Lazim Harfi juga terbagi menjadi dua, sebagaimana Mad Lazim Kalimi, yakni Mad Lazim Harfi Mukhaffaf dan Mad Lazim Harfi Mutsaqqal.

Mad Lazim Harfi berkaitan dengan cara membaca huruf-huruf Muqatha'ah atau biasa disebut Fawatihus-Suwar. Kedua mushaf berbeda dalam penggunaan tanda baca layar sebagaimana Mad Lazim Kalimi.

Mushaf Madinah hanya menambahkan tanda baca layar untuk Mad Lazim Harfi baik Mukhaffaf maupun Mutsaqqal. Sedangkan, Mushaf Indonesia memberikan layar dan tasydid untuk Mad Lazim Mutsaqqal. Untuk Mad Lazim Harfi Mukhaffaf hanya layar saja.

tanda baca mad lazim harfi

Demikian artikel singkat mengenai "Perbedaan Tanda Baca Mushaf Indonesia dan Madinah dalam Tajwid 2". Semoga bermanfaat. Silahkan memberi komentar dan saran. Wallahu a'lam...
Comments

KOMENTARMU ADALAH DOAMU!
-
-
NB : Admin tdk dpt balas komentar karna error. Silahkan chat via ikon FB Messenger di pojok kanan bawah atau email ke yatlunahuhaq[at]gmail[dot]com untuk fast respon
EmoticonEmoticon