Shifr Mustadir dalam QS Al-Insan ayat 4
Dalam pembahasan Gharib Tajwid, dikenal istilah tanda Shifr atau bulatan yang terbagi menjadi dua yaitu Shifr Mustathil (bulatan lonjong) dan Shifr Mustadir (bulatan melingkar). Kedua tanda Shifr memiliki fungsinya masing-masing.
Shifr Mustadir sendiri berfungsi agar pembaca tidak membaca huruf yang di atasnya terdapat tanda Shifr Mustadir. Dengan kata lain, huruf tersebut ditiadakan secara bacaan. Penjelasan lengkap terkait Shifr Mustadir, klik di sini.
Namun ada yang berbeda dengan tanda Shifr Mustadir dalam QS Al-Insan ayat 4 dengan tanda Shifr Mustadir di ayat-ayat lainnya. Apa yang berbeda? Sebelum itu, silakan perhatikan QS Al-Insan ayat 4 di bawah ini :
Perhatikan kata yang diberi latar belakang warna. Kata tersebut (Salasila) memiliki tanda Shifr Mustadir di bagian belakang atau terletak di atas Alif. Yang membedakan dengan lainnya adalah cara membacanya saat waqaf terdapat dua cara.
Ketika dalam keadaan washal tidak terdapat perbedaan. Kata "Salasila", huruf lam nya dibaca pendek sebagaimana kaidah Shifr Mustadir. Sedangkan dalam keadaan waqaf, pembaca boleh memilih antara kaidah Shifr Mustadir atau Shifr Mustathil.
Cara membaca pertama ketika dalam keadaan waqaf adalah, sebagaimana kaidah Shifr Mustadir yaitu huruf Alif nya tidak dianggap sehingga huruf lam nya kata "Salasila" dibaca sukun menjadi "Salasil" ketika dibaca waqaf.
Cara membaca kedua ketika dalam keadaan waqaf adalah, sebagaimana kaidah Shifr Mustathil yaitu huruf Alif nya dianggap saat waqaf sehingga huruf lam nya kata "Salasila" dibaca panjang menjadi "Salasilaa" ketika dibaca waqaf.
Untuk lebih jelasnya, silakan mendatangi guru-guru al-Qur'an terdekat di lingkungan Anda. Semoga bermanfaat...
