27 Oktober 2024

Kaidah Ziyadah Alif dalam Rasm Usmani

Dalam Rrasm Usmani, terdapat kaidah menambahkan huruf Alif atau biasa disebut Ziyadah al-Alif (زيادة الالف). Kaidah ini memberikan tambahan huruf Alif yang biasanya tidak ada dalam Rasm Imla'i. Kapan huruf Alif itu ditambahkan atau ditulis dalam Rasm Usmani?

Dalam kitab "al-Muthaf fi Rasm al-Mushaf" karya Abdul Karim 'Audh Shalih dijelaskan bahwa terdapat banyak kondisi yang membuat sebuah kata ditambahkan huruf Alif sesuai dengan kaidah Rasm Usmani. Di sini akan dijelaskan beberapa di antaranya.

Pertama, kata kerja yang menunjukkan plural dan tidak disambungkan dengan dhamir (kata ganti). Ini berlaku pada kata kerja (fiil) bentuk apa pun. Kaidah pertama ini kemudian secara luas juga dipakai pada Rasm Imla'i sehingga keduanya sama.

Contoh kata "kafaru" dalam QS Al-Baqarah ayat 6

إِنَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ سَوَآءٌ

Kaidah pertama ini dikecualikan untuk enam kata kerja yaitu kata ja'u (جاءو) dan ba'u (باءو) di mana pun berada, kata fa'wu di QS Al-Baqarah ayat 226, kata 'ataw di QS Al-Furqan ayat 21, kata sa'aw di QS Saba ayat 5, dan kata tabawwau di QS Al-Hasyr ayat 9.

Kedua, kata benda (isim) yang menunjukkan plural dan disambungkan dengan kata dzahir (bukan dhamir) sehingga huruf nun-nya dibuang. Dengan kata lain, kata isim ini tidak diberi tambahan alif jika tidak disambungkan atau idhafah.

Salah satu contohnya yang terdapat dalam QS Shad ayat 59

هَٰذَا فَوْجٌ مُّقْتَحِمٌ مَّعَكُمْ ۖ لَا مَرْحَبًۢا بِهِمْ ۚ إِنَّهُمْ صَالُوا۟ ٱلنَّارِ

Kata yang diberi latar belakang warna seharusnya atau dalam Rasm Imla'i tertulis dengan (صَالُو ٱلنَّارِ), sedangkan dalam Rasm Usmani yang berlaku kaidah menambahkan huruf Alif atau Ziyadah Alif maka tertulis (صَالُوا۟ ٱلنَّارِ). 

Ketiga, kata kerja (fiil) mudhari yang diakhiri dengan huruf wawu asli (mu'tal akhir bil waw) baik kondisi marfu' maupun manshub. Atau fiil mudhari yang lam fiilnya berupa huruf wawu. Untuk lebih jelasnya, perhatikan QS Muhammad ayat 31 berikut ini

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ حَتَّىٰ نَعْلَمَ ٱلْمُجَٰهِدِينَ مِنكُمْ وَٱلصَّٰبِرِينَ وَنَبْلُوَا۟ أَخْبَارَكُمْ

Kata yang diberi latar belakang warna seharusnya atau dalam Rasm Imla'i tertulis dengan (نَبْلُوَ), sedangkan dalam Rasm Usmani yang berlaku kaidah menambahkan huruf Alif atau Ziyadah Alif maka tertulis (نَبْلُوَا۟).

Keempat, setiap kata miah (artinya seratus) atau miatain (artinya dua ratus), setiap kata ibn (putra) atau ibnah (putri) di mana pun berada. Kata-kata ini kemudian dalam Rasm Imla'i juga diterapkan hal-hal yang sama.

Salah satu contohnya yang terdapat dalam QS al-Maidah ayat 114

قَالَ عِيسَى ٱبْنُ مَرْيَمَ ٱللَّهُمَّ رَبَّنَآ أَنزِلْ عَلَيْنَا مَآئِدَةً مِّنَ ٱلسَّمَآءِ تَكُونُ لَنَا عِيدًا لِّأَوَّلِنَا وَءَاخِرِنَا وَءَايَةً مِّنكَ ۖ وَٱرْزُقْنَا وَأَنتَ خَيْرُ ٱلرَّٰزِقِينَ

Kata yang diberi latar belakang warna seharusnya atau dalam Rasm Imla'i tertulis dengan (ٱبْنُ), sedangkan dalam Rasm Usmani yang berlaku kaidah menambahkan huruf Alif atau Ziyadah Alif maka tertulis (ٱبْنُ).

Kelima, setelah huruf jim pada setiap kata ji'a (artinya didatangkan). Tambahan alif terletak pas setelah huruf jim. Kata jia terdapat dalam al-Quran sebanyak 2 tempat. Salah satu contohnya yang terdapat dalam QS al-Fajr ayat 23

وَجِا۟ىٓءَ يَوْمَئِذٍۭ بِجَهَنَّمَ ۚ يَوْمَئِذٍ يَتَذَكَّرُ ٱلْإِنسَٰنُ وَأَنَّىٰ لَهُ ٱلذِّكْرَىٰ

Kata yang diberi latar belakang warna seharusnya atau dalam Rasm Imla'i tertulis dengan (جِىٓءَ), sedangkan dalam Rasm Usmani yang berlaku kaidah menambahkan huruf Alif atau Ziyadah Alif maka tertulis (جِا۟ىٓءَ).

Keenam, pada kata yang diakhiri dengan hamzah yang tertulis dengan wawu. Perubahan penulisan hamzah menjadi wawu ini juga termasuk dalam kaidah Rasm Usmani yang lain. Salah satu contohnya yang terdapat dalam QS Yusuf ayat 85

قَالُوا۟ تَٱللَّهِ تَفْتَؤُا۟ تَذْكُرُ يُوسُفَ حَتَّىٰ تَكُونَ حَرَضًا أَوْ تَكُونَ مِنَ ٱلْهَٰلِكِينَ

Kata yang diberi latar belakang warna seharusnya atau dalam Rasm Imla'i tertulis dengan (تَفْتَؤُ), sedangkan dalam Rasm Usmani yang berlaku kaidah menambahkan huruf Alif atau Ziyadah Alif maka tertulis (تَفْتَؤُا۟).

Demikian artikel berjudul "Kaidah Ziyadah Alif dalam Rasm Usmani". Untuk membaca artikel lain seputar Rasm Usmani, silakan KLIK DI SINI. Anda dapat memberikan saran atau masukan terkait judul berikutnya dengan tulis di komentar. Semoga bermanfaat.

Comments

KOMENTARMU ADALAH DOAMU!
-
-
NB : Admin tdk dpt balas komentar karna error. Silahkan chat via ikon FB Messenger di pojok kanan bawah atau email ke yatlunahuhaq[at]gmail[dot]com untuk fast respon
EmoticonEmoticon