Mutajanisain dalam ilmu Tajwid
Melanjutkan pembahasan dalam bab pertemuan dua huruf (Harfan Mulataqqiyan), dapat diketahui bahwa ditinjau dari segi makhraj maka harfan mutalaqqiyan ini terbagi menjadi 4 (empat) yaitu mutamatsilain, mutajanisain, mutaqaribain, dan mutaba'idain.
Artikel ini menjelaskan konsep Mutajanisain dan turunannya dalam hukum bacaan tajwid secara lengkap. Dengan membaca artikel ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait hukum-hukum yang ada di ilmu tajwid.
Konsep Mutajanisain dalam ilmu tajwid kemudian terbagi menjadi tiga macam dilihat dari pertemuan antara harakat dan sukun yang kemudian dikenal istilah Shaghir, Kabir, dan Muthlaq. Adapun sukun bertemu sukun tidak termasuk karena ada pembahasan tersendiri.
Perhatian! : Perlu diketahui bahwa ini merupakan tajwid lanjutan. Artinya istilah-istilah yang ada tidak hanya secara khusus membahas bacaan riwayat Hafsh tetapi juga tajwid dalam qiraat secara umum. Untuk lebih jelasnya, silakan talaqqi kepada guru al-Quran.
Pengertian Mutajanisain
Secara bahasa, Mutajanisain adalah dua huruf yang sejenis. Yang dimaksud dengan huruf sejenis adalah kedua huruf yang sama makhrajnya tetapi berbeda sifatnya. Ada juga yang berpendapat bahwa sejenis adalah sama sifat tetapi beda makhraj. Adapun yang masyhur adalah pendapat pertama.
Jika diperinci, huruf-huruf yang memiliki makhraj yang sama terbagi menjadi beberapa kelompok di antaranya,
- Tenggorokan pangkal : huruf hamzah dan Ha (هـ)
- Tenggorokan tengah : huruf ain dan ha (ح)
- Tenggorokan dekat : huruf ghain dan kha
- Lidah tengah : huruf jim, syin, dan ya
- Lidah ujung : huruf ta, dal, dan tha
- Lidah ujung : huruf tsa, dzal, dan dza
- Lidah ujung : huruf sin, shad, dan zay
- Bibir dua : huruf wawu, ba, dan mim
Dari kedelapan kelompok di atas total terdapat 21 huruf. Adakalanya satu makhraj berisi 2 huruf. Adakalanya satu makhraj berisi 3 huruf. Lidah ujung memiliki beberapa makhraj misalnya ujung lidah dalam posisi sejajar dengan atasnya gigi seri bawah, dan lain-lain
Mutajanisain Shaghir
Secara bahasa, Mutajanisain Shaghir terdiri dari dua kata yaitu Mutajanisain dan Shaghir. Mutajanisain artinya dua huruf yang sejenis. Sedangkan Shaghir artinya kecil. Secara istilah, Mutajanisain Shaghir adalah bertemunya dua huruf yang sejenis, huruf pertama sukun dan huruf kedua berharakat.
Lalu bagaimana efek yang ditimbulkan dari pertemuan dua huruf tersebut, yang mana huruf pertama sukun dan huruf kedua berharakat? Maka wajib dibaca dengan idzhar atau tidak memasukkan huruf pertama ke dalam huruf kedua.
Salah satu contohnya adalah huruf ha (ح) sukun bertemu huruf ain berharakat dalam surah az-Zuhruf ayat 89
فَٱصْفَحْ عَنْهُمْ وَقُلْ سَلَٰمٌ ۚ فَسَوْفَ يَعْلَمُونَ
Namun terdapat pengecualian dalam 8 pertemuan antara huruf yaitu 7 bacaan yang kemudian dikenal dengan Idgham Mutajanisain dan 1 bacaan dikenal dengan Ikhfa Syafawi. Adapun 7 bacaan yang dimaksud adalah
- Huruf ba sukun bertemu huruf mim
- Huruf ta sukun bertemu huruf dal
- Huruf ta sukun bertemu huruf tha
- Huruf dal sukun bertemu huruf ta
- Huruf tha sukun bertemu huruf ta
- Huruf tsa sukun bertemu huruf dzal
- Huruf dzal sukun bertemu huruf zha
Ketujuh kasus di atas cara membacanya adalah Idgham. Sedangkan 1 bacaan sisanya adalah huruf mim sukun bertemu huruf ba berharakat yang kemudian disebut sebagai Ikhfa Syafawi. Adapun cara membacanya adalah ikhfa.
Mutajanisain Kabir
Secara bahasa, Mutajanisain Kabir terdiri dari dua kata yaitu Mutajanisain dan Kabir. Mutajanisain artinya dua huruf yang sejenis. Sedangkan Kabir artinya besar. Secara istilah, Mutajanisain Kabir adalah bertemunya dua huruf yang sejenis, huruf pertama berharakat dan huruf kedua berharakat.
Lalu bagaimana efek yang ditimbulkan dari pertemuan dua huruf tersebut, yang mana huruf pertama berharakat dan huruf kedua berharakat? Maka wajib dibaca dengan idzhar atau tidak memasukkan huruf pertama ke dalam huruf kedua.
Salah satu contohnya adalah huruf ha (ح) berharakat bertemu huruf ain berharakat dalam surah Ali Imran ayat 185
كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ ٱلْمَوْتِ ۗ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ ۖ فَمَن زُحْزِحَ عَنِ ٱلنَّارِ وَأُدْخِلَ ٱلْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَآ إِلَّا مَتَٰعُ ٱلْغُرُورِ
Salah satu contohnya adalah ta berharakat bertemu tha berharakat dalam surah Al-Baqarah ayat 222
وَيَسْـَٔلُونَكَ عَنِ ٱلْمَحِيضِ ۖ قُلْ هُوَ أَذًى فَٱعْتَزِلُوا۟ ٱلنِّسَآءَ فِى ٱلْمَحِيضِ ۖ وَلَا تَقْرَبُوهُنَّ حَتَّىٰ يَطْهُرْنَ ۖ فَإِذَا تَطَهَّرْنَ فَأْتُوهُنَّ مِنْ حَيْثُ أَمَرَكُمُ ٱللَّهُ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلتَّوَّٰبِينَ وَيُحِبُّ ٱلْمُتَطَهِّرِينَ
Dari kedua contoh di atas, semuanya dibaca jelas atau idzhar baik huruf yang pertama maupun huruf yang kedua.
Mutajanisain Muthlaq
Secara bahasa, Mutajanisain Muthlaq terdiri dari dua kata yaitu Mutajanisain dan Muthlaq. Mutajanisain artinya dua huruf yang sejenis. Sedangkan Muthlaq artinya kecil. Secara istilah, Mutajanisain Muthlaq adalah bertemunya dua huruf yang sejenis, huruf pertama berharakat dan huruf kedua sukun.
Lalu bagaimana efek yang ditimbulkan dari pertemuan dua huruf tersebut, yang mana huruf pertama berharakat dan huruf kedua sukun? Maka wajib dibaca dengan idzhar atau tidak memasukkan huruf pertama ke dalam huruf kedua.
Salah satu contohnya adalah huruf ta berharakat bertemu dengan huruf tha sukun dalam surah al-Baqarah ayat 75
أَفَتَطْمَعُونَ أَن يُؤْمِنُوا۟ لَكُمْ وَقَدْ كَانَ فَرِيقٌ مِّنْهُمْ يَسْمَعُونَ كَلَٰمَ ٱللَّهِ ثُمَّ يُحَرِّفُونَهُۥ مِنۢ بَعْدِ مَا عَقَلُوهُ وَهُمْ يَعْلَمُونَ
Salah satu contohnya adalah huruf ta berharakat bertemu huruf dal sukun dalam surah Ali Imran ayat 142
أَمْ حَسِبْتُمْ أَن تَدْخُلُوا۟ ٱلْجَنَّةَ وَلَمَّا يَعْلَمِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ جَٰهَدُوا۟ مِنكُمْ وَيَعْلَمَ ٱلصَّٰبِرِينَ
Demikian artikel singkat berjudul "Mutajanisain dalam ilmu Tajwid". Untuk membaca artikel tajwid lainnya, silakan KLIK DI SINI. Untuk melihat daftar tema situs ini, silakan KLIK DI SINI. Jika ada pertanyaan dan saran, silakan tulis di kolom komentar. Semoga bermanfaat.
