Pengertian dan Pertanyaan Seputar Rasm Utsmani Lengkap
Setidaknya sejak tahun sepuluh tahun terakhir (artikel ini tayang pada 2025) perhatian masyarakat terkait Rasm Utsmani semakin tinggi. Ini dibuktikan dengan cetakan mushaf terbaru yang hampir seluruhnya mencantumkan kata "Rasm Utsmani" di sampulnya.
Penambahan keterangan itu dilatarbelakangi stigma masyarakat yang menganggap tidak semua mushaf al-Quran menggunakan Rasm Utsmani. Di sisi lain, masyarakat menduga bahwa mushaf non Rasm Utsmani merupakan mushaf yang "tidak asli" sehingga mereka menjauhinya. Oleh karena itu, bisa disimpulkan masyarakat sangat melek akan istilah ini.
Artikel ini menjawab pertanyaan seputar apa itu Rasm Utsmani beserta pertanyaan turunnya yang masih menjadi lubang pemahaman terkait rasm Utsmani di mata masyarakat. Artikel lain yang membahas sejarah Rasm Utsmani, hukum Rasm Utsmani, perbedaannya, bahkan kaidah-kaidahnya telah kami tulis. Silakan KLIK DI SINI.
Untuk membaca sejarah Rasm Utsmani, silakan KLIK DI SINI.
1. Apa itu Rasm Utsmani?
Secara bahasa, Rasm Utsmani terdiri dari dua kata yaitu Rasm dan Utsmani. Rasm artinya tulisan, sedangkan Utsmani artinya era atau zaman Utsman. Secara istilah, Rasm Utsmani adalah tata cara penulisan mushaf al-Quran yang ditetapkan sejak zaman khalifah ketiga yaitu Utsman bin Affan.
Kemunculan Rasm Utsmani di waktu itu disebabkan kegelisahan dan kegemparan masyarakat muslim terkait perbedaan cara baca (yang kemudian dikenal dengan istilah ilmu qiraat). Kegemparan ini bahkan menyebabkan konflik dan peperangan, padahal bacaannya sama-sama diajarkan Rasulullah.
Oleh karena itu, untuk mengatasi kebingungan masyarakat maka dibentuklah tim khusus yang menyusun mushaf menggunakan standar Rasm Utsmani. Standar ini dapat menyatukan beragam perbedaan qiraat yang sedang berkecamuk.
Walaupun Rasm Utsmani baru muncul di zaman Utsman, standar penulisan ini telah disetujui oleh tim khusus yang dipimpin oleh Zaid bin Tsabit. Perlu diketahui bahwa Zaid bin Tsabit adalah sekretaris Nabi yang khusus berfokus pada penulisan al-Quran.
2. Apakah semua al-Quran itu Rasm Utsmani?
Jika yang dimaksud semua itu adalah semua al-Quran yang ada di dunia, baik diterbitkan oleh komunitas atau individu baik zaman dulu maupun sekarang, maka jawabannya tidak semuanya menggunakan Rasm Utsmani.
Hal ini merupakan hal wajar karena ilmu Rasm Utsmani belum mendunia. Berbeda di zaman sekarang yang memudahkan dalam penyebaran ilmu Rasm Utsmani sehingga masyarakat bisa mengetahui mana yang menggunakan dan tidak.
Namun bagi masyarakat Indonesia tidak perlu ragu mengenai mushaf yang diterbitkan di Indonesia karena kehadiran LPMQ (Lajnah Pentashihan Mushaf al-Quran). LPMQ adalah lembaga resmi pemerintah yang mengawasi dan mengecek mushaf yang terbit di Indonesia.
3. Bagaimana cara membedakan al-Quran yang Rasm Utsmani dan tidak?
Jika Anda menggunakan al-Quran yang sudah dicek dan diawasi oleh LPMQ dan ini dibuktikan dengan adanya tanda tashih di dalamnya, maka tidak perlu khawatir. Anda tidak perlu repot-repot mencari tahu cara membedakannya karena LPMQ menjamin bahwa al-Quran yang beredar di naungannya memakai Rasm Utsmani.
Lalu bagaimana jika mushaf yang sedang dipakai tidak berada dalam pengawasan LPMQ misalnya mushaf luar negeri atau mushaf cetakan tidak resmi? Cara mudahnya, cari keterangan di bagian depan atau belakang mushaf yang menunjukkan penggunaan Rasm Utsmani.
Contohnya mushaf Madinah, di bagian belakangnya terdapat halaman yang menjelaskan Rasm Utsmani dan metode tanda bacanya dengan bahasa Arab. Di beberapa mushaf lainnya juga mencantumkan hal serupa.
Bagaimana jika ingin memastikan bahwa al-Quran yang digunakan benar-benar menggunakan Rasm Utsmani? Maka ini bukan ranah masyarakat awam karena itu mengharuskan untuk mempelajari ilmu Rasm Utsmani dan tanda bacanya.
4. Bagaimana hukum Rasm Utsmani?
Untuk membaca artikel lengkap seputar hukum Rasm Usmani, silakan KLIK DI SINI. Ringkasnya, mayoritas ulama berpendapat bahwa penulisan al-Quran menggunakan Rasm Utsmani itu merupakan hal yang diharuskan atau wajib.
Hal ini didukung oleh ijmak sahabat yang menyepakati adanya standar penulisan al-Quran demi menjaga kemurnian al-Quran. Ilmu Rasm Utsmani kemudian menjadi salah satu syarat suatu qiraat atau bacaan diterima.
5. Mengapa Rasm Usmani antara Mushaf Indonesia dan Madinah terlihat berbeda?
Hal lain yang menjadi kebingungan masyarakat Indonesia adalah adanya perbedaan penulisan antara Mushaf Madinah dan Mushaf Indonesia (yang diawasi LPMQ) terkait Rasm Utsmani. Mengapa ini bisa terjadi? Bukannya Rasm Utsmani itu satu macam?
Ini perlu menjadi pemahaman masyarakat bahwa benar rasm utsmani itu standar penulisan mushaf al-Quran tetapi periwayatannya memiliki beberapa jalur sehingga terdapat rasm utsmani dengan beberapa versi. Hanya saja versi ini tidak sampai menyangkut ke perbedaan qiraat sehingga dirasa aman.
Setidaknya ada dua mazhab utama terkait Rasm Utsmani yaitu versi ad-Dani dan versi Abu Dawud. Mushaf Indonesia menggunakan standar rasm Utsmani yang diriwayatkan oleh Imam ad-Dani sedangkan Mushaf Madinah menggunakan standar rasm Utsmani yang diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud.
Demikian artikel berjudul "Pengertian Rasm Utsmani Lengkap." Untuk membaca artikel lain terkait Rasm Utsmani bisa Anda KLIK DI SINI. Anda juga dapat memberikan saran judul artikel atau pertanyaan lainnya dengan menulis di kolom komentar. Terima kasih.