2 April 2024

Tanda Bulat atau Sifr di Mushaf Indonesia

Di antara beberapa tanda yang terlihat berbeda dari segi banyak tidaknya atau dari segi jumlah antara Mushaf Standar Indonesia (kita singkat Mushaf Indonesia atau Mushaf Kemenag) dengan Mushaf Madinah adalah tanda bulat atau biasa disebut dengan istilah "Shifr."


Tanda shifr atau tanda bulat biasanya diletakkan di atas huruf-huruf yang menandakan bahwa huruf tersebut tidak dibaca. Dalam ilmu Tajwid, tanda Shifr nantinya terbagi menjadi dua bentuk. Adakalanya tanda bulatan lonjong. Ada juga tanda bulatan yang memang bundar.

Pertanyaannya, mengapa tanda bulatan atau tanda sifr antara Mushaf Indonesia dan Madinah berbeda jumlahnya? Dan di mana saja letak tanda sifr di Mushaf Indonesia? Jawabannya ada di artikel ini yang disadur dari panduan tashih mushaf Kemenag atau mushaf Indonesia. Untuk membahas perbedaan antara Mushaf Madinah dan Indonesia lainnya, silakan KLIK DI SINI.


Maksud Tanda Bulat atau Shifr

Secara bahasa, tanda Shifr artinya tanda bulat atau bundar. Meskipun namanya tanda bulat, namun ukurannya cukup kecil dan mirip dengan sukun sehingga ada yang mengatakan tanda bulatan kecil. Jika tanda shifr berbentuk bulat, maka tanda sukun berbentuk bulat yang pecah seperti huruf "c" terbalik.

Dalam penggunaannya, tanda Shifr terbagi menjadi dua bentuk yaitu tanda shifr mustathil dan shifr mustadir. Tanda shifr mustathil merupakan tanda bulatan kecil berbentuk lonjong (0). Sedangkan shifr mustadir adalah tanda bulatan kecil berbentuk bulat (o).

Maksud atau fungsi dari tanda shifr mustathil yang diletakkan di atas sebuah huruf adalah untuk menunjukkan huruf tersebut tidak terbaca saat washal, tetapi terbaca saat waqaf. Sedangkan fungsi shifr mustadir adalah menunjukkan huruf tidak terbaca baik washal maupun waqaf.

Gambar di atas menunjukkan perbedaan bentuk tanda bulatan yang ada di Mushaf Indonesia. Tanda bulatan kecil sebelah kanan adalah shifr mustadir. Sedangkan tanda bulatan kecil sebelah kiri adalah tanda shifr mustathil.

Baik dalam Mushaf Indonesia maupun Mushaf Madinah, kedua tanda shifr ini memiliki fungsi yang sama. Tidak ada perbedaan. Begitu pula dengan sisi bentuknya yang mirip. Namun jumlah tanda bulatan atau shifr dalam keduanya berbeda.

Mengapa Jumlah Tanda Bulat Berbeda?

Alasan di balik perbedaan jumlah tanda bulat adalah karena perbedaan sistem dan kaidah tanda baca antara mushaf madinah dan mushaf indonesia. Meskipun berbeda sistem, namun cara baca keduanya sama semua. Untuk mempelajari tanda shifr khusus di Mushaf Madinah, silakan KLIK DI SINI.

Sistem atau aturan tanda shifr dalam Mushaf Indonesia adalah hanya terletak di atas huruf alif sehingga jumlahnya sedikit dibandingkan dengan Mushaf Madinah yang meletakkan tanda shifr di atas 3 (tiga) huruf yaitu alif, wawu, dan ya.

Karena hanya terletak di atas alif, maka pengertian tanda shifr mustadir dalam Mushaf Indonesia adalah bulatan kecil berbentuk bulat), yang diletakkan di atas alif di tengah atau akhir sebuah kata untuk menunjukkan bahwa alif tersebut tidak dibaca, baik ketika waṣal (dibaca terus) maupun ketika waqaf (berhenti).

Sedangkan pengertian tanda shifr mustathil dalam Mushaf Indonesia adalah tanda bulatan kecil berbentuk lonjong, yang diletakkan di atas alif pada akhir sebuah kata untuk menunjukkan bahwa alif tersebut tidak dibaca ketika waṣal (dibaca terus), namun dibaca ketika waqaf atau berhenti.

Contoh Tanda Bulat di Mushaf Indonesia

Tanda bulat di Mushaf Indonesia dapat ditemukan di beberapa kata, tidak sebanyak mushaf Madinah. Untuk jumlah kata yang terdapat tanda bulatan kecil lonjong atau Shifr Mustathil dalam Mushaf Indonesia itu sama jumlahnya dengan Mushaf Madinah.

Sedangkan tanda bulatan kecil bundar atau Shifr Mustadir dalam Mushaf Indonesia dapat ditemukan di beberapa tempat di antaranya adalah sebagai berikut (kata yang terdapat tanda bulatan diberi latar belakang berwarna) :

1. QS Hud ayat 68

كَاَنْ لَّمْ يَغْنَوْا فِيْهَا ۗ اَلَآ اِنَّ ثَمُوْدَا۟ كَفَرُوْا رَبَّهُمْ ۗ اَلَا بُعْدًا لِّثَمُوْدَ

2. QS ar-Ra'd ayat 30

كَذٰلِكَ اَرْسَلْنٰكَ فِيْٓ اُمَّةٍ قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِهَآ اُمَمٌ لِّتَتْلُوَا۟ عَلَيْهِمُ الَّذِيْٓ اَوْحَيْنَآ اِلَيْكَ وَهُمْ يَكْفُرُوْنَ بِالرَّحْمٰنِۗ قُلْ هُوَ رَبِّيْ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْهِ مَتَابِ

3. QS Muhammad ayat 31

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ حَتّٰى نَعْلَمَ الْمُجٰهِدِيْنَ مِنْكُمْ وَالصّٰبِرِيْنَۙ وَنَبْلُوَا۟ اَخْبَارَكُمْ

Demikian artikel singkat berjudul "Tanda Bulat atau Sifr di Mushaf Indonesia". Untuk membaca artikel lainnya seputar perbandingan Mushaf Indonesia dan Madinah bisa dicek dengan cara KLIK DI SINI. Anda juga bisa mengusulkan judul artikel dengan cara tulis di kolom komentar. Terima kasih.

Comments

KOMENTARMU ADALAH DOAMU!
-
-
NB : Admin tdk dpt balas komentar karna error. Silahkan chat via ikon FB Messenger di pojok kanan bawah atau email ke yatlunahuhaq[at]gmail[dot]com untuk fast respon
EmoticonEmoticon